Di sisi lain, Israel juga mempertimbangkan usulan Hamas dengan menawarkan kompromi terhadap jumlah tahanan yang akan dibebaskan. Meskipun demikian, jumlah tahanan yang dipertimbangkan oleh Israel diyakini lebih rendah daripada tuntutan Hamas. Hal ini menjadi perhatian tersendiri dalam pembahasan perjanjian pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.
Pertemuan rahasia di Kairo antara para pejabat tinggi Israel dan Mesir pada tanggal 24 April 2024 menguatkan upaya mediasi Mesir dalam menengahi konflik antara Hamas dan Israel. Mesir juga menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam rencana invasi Israel ke Rafah, dan bahkan menolak secara tegas melalui pernyataan dari Kepala Layanan Informasi Negara Mesir, Diaa Rashwan.
Dalam skenario pertempuran yang mungkin terjadi di Rafah, tentara Israel telah melakukan persiapan untuk operasi darat yang melibatkan evakuasi warga Palestina ke kamp pengungsi yang telah disiapkan di Jalur Gaza tengah. Namun, Mesir menunjukkan keprihatinan atas kemungkinan terjadinya kerugian besar terhadap warga Palestina dalam konflik tersebut.